(dok. google. bukan nasgor karya saya) |
Tadi pagi
usai bikin nasi goreng dan hendak menyantapnya, saya terdiam sejenak
mengingat-ingat doa sebelum makan. Hampir saja doa yang sudah saya hafal
semenjak kecil itu hilang dari ingatan lantaran jarang saya membacanya dan saat
menatap makanan yang sudah siap, saya hanya melafalkan basmalah lalu tangan
saya mengeruk makanan dengan lahap.
Sewaktu membaca
doa sebelum makan, terbesit di pikiran saya mengapa doa sebelum makan
ada dua harapan di dalamnya, yaitu keberkahan dalam rejeki dan keselamatan dari
api neraka. “Allahumma Barik Lana fi Ma Razaqtana wa Qina Azab An-Nar.”
Setelah meminta
keberkahan, dalam doa tersebut kita juga menginginkan agar diselamatkan dari api
neraka. Ini sangat menarik, sebab apa hubungannya hendak makan dengan masuk
neraka? Sepertinya tak ada kaitannya makan dengan api neraka. Tapi jika kita
mau sedikit menyelami kebijaksanaan Tuhan, kita akan mengerti bahwa salah satu
dari dosa besar dalam agama Islam adalah mencuri yang hukumannya hingga
dipotong tangannya. Saya rasa tak nadir sekarang umat manusia makan dari barang yang
menjerumuskannya ke lubang api neraka kelak. Entah dengan cara mencuri, atau
memakan barang yang diharamkan oleh Tuhan, babi atau anjing misalnya.
Dewasa ini
banyak sekali tipu-daya yang disematkan dan dilancarkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan perut. Mulai dari mengaduk dan mencampur uang masyarakat yang masih
syubhat hingga dengan terang-terangan bangga menggasak uang rakyat dengan
jumlah yang membuat kita menelan ludah.
Doa sebelum
makan amat serasi dengan perintah Tuhan di surat Al-Baqarah ayat 68:
“Wahai umat
manusia, makanlah dari hasil bumi dengan cara halal dan baik. Dan janganlah kalian
turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh kalian yang
nyata.”
Tentu amatlah
bayan, bahwa ayat tersebut mengajari kita agar makan makanan yang halal. Makanan
yang halal tidak menghindarkan tubuh kita dari jilatan api neraka. Juga ayat tersebut menyuruh
kita untuk makan makanan yang baik, yang jauh dari syubhat agar nantinya
makanan itu berkah dan bisa mencukupi kebutuhan kita. Makanan yang syubhat tidak akan berkah dan mencukupi, sedangkan makan yang haram akan memendamkan kita dalam kubangan api neraka.
Andai saja
para pencuri dan koruptor setiap hendak memuaskan perut mereka, membaca doa
sebelum makan dan mentadaburi maknanya, saya kira kasus pencurian dan korupsi akan sirna dengan
sendirinya. Andai saja mereka tahu hukum syubhat dan memahami akibat dari
makanan yang haram, mereka lebih memilih mengencangkan perut ketimbang mengeyangkannya.
Andai saja…
Ah, saya
terlalu berandai-andai. Tak bagus sering berandai-andai. Selamat makan bagi
anda yang hendak makan. Jangan lupa baca doa sebelum makan dan tentunya hadirkan maknanya. Semoga terhindar dari barang syubhat, haram, dan hasil korupsi.