"Tuhan,
lindungilah kami dari segala ucap dan sikap yang menuhankan diri. Ingatkanlah
kami bahwa kesombonganlah yang menjadikan iblis terlaknat dan tak pernah
mencium bau surga, lantaran sombong adalah sifat ketuhanan-Mu. Kau Tuhan, dan
kami hanyalah hamba yang sejatinya menghamba bukan berkuasa." [16-5-2014]
"Tuhan,
bila di dunia ini tak seorang pun percaya dengan seseorang pun, lantas amanat
dengan mudah dirobek dan diinjak-injak, berapa lama lagi kami menunggu
kehancuran yang maha dasyat? Selamatkanlah kami sebelum kehancuran itu
menyapa." [23-5-2014]
"Tuhan,
sebegitu baiknya Engkau, hingga kami hendak memeluk-Mu kami tak sanggup. Karena
saat kami mulai berkeinganan memeluk-Mu, Kau justru sudah mendekap kami dengan
kehangatan-Mu." [30-5-2014]
"Tuhan,
kami ini hamba yang terbatas dengan segala keterbatasan yang ada. Kemampuan,
pengetahuan, kesabaran, dan kebaikan serta apa yang kami miliki semuanya
terbatas. Hanya Engkau yang tak terbatasi oleh apapun lantaran Engkaulah yang
menciptakan batasan-batasan itu." [6-6-2014]
"Tuhan,
alangkah istimewanya seorang bayi ditimang ibunya, didekap, dicium, dan
dipandang. Itulah bentuk kasih sayang yang kau berikan pada hamba-Mu. Dan
tatkala kami tak lagi menjadi bayi, kasih sayang-Mulah yang kami idamkan.
Engkau Maha Kuat, Penyayang, dan Pengasih. Sedang kami hamba-Mu yang lemah yang
selalu butuh Kau papah." [13-6-2014]
"Tuhan,
kami ini hamba biasa. Iman kami kadang mengembang dan mengempis. Suatu saat
kami memompa ketaatan bak malaikat tapi di lain waktu kami melanggar perintah
secara tak wajar. Kami tahu Engkau Maha Penyayang dan pula Maha Pemberi siksa
nestapa nan malang. Tapi nurani kami mengiba, sadarkanlah kami dengan kehalusan
bukan kekerasan." [20-6-2014]
"Tuhan, kami ini makhluk lancang yang saat melampaui
batas garis larangan, kami mengagung-agungkan ampunan dan kasih sayang-Mu,
meski kami tahu siksa-Mu siap menggilas kami menjadi arang. Tapi hanya dengan itulah, asa kami muncul dan berteriak agar kami
meneruskan hidup ini tanpa rasa usang dan keyakinan yang hilang." [27-6-2014]
"Tuhan, ketika rasa iba mulai sirna dari nurani
manusia dan kebencian semakin mengental, terpencar, dan mengendap di setiap
kepala, lantas siapa lagi yang kami percaya sebagai hamba-Mu yang dekat
dengan-Mu yang selalu mengabadikan risalah-Mu bahwa Kau Dzat yang maha esa dan
Pengutus Nabi penyebar kasih sayang dan cinta." [4-7-2014]
“Tuhan,
sadarkanlah kami bahwa tak ada yang perlu dipertahankan secara mati-matian di
dunia ini kecuali keesaan-Mu. Ajarkanlah kami cara mendukung dan mencintai
dengan baik dan benar. Jadikanlah kami hamba-Mu yang beradab yang jauh dari
sikap biadab. Ingatkanlah kami bahwa ketika fanatisme mengental, maka akan
muncul bersaingan sikap menuhankan dan menabikan, pembelaan yang membabi buta
dan kutukan yang tak kunjung reda. Betapa malunya kami, bila setiap saat kalbu
kami terlunta-lunta di hadapan-Mu tapi mata kami memicing dan melirik sinis
kepada-Mu sembari berucap; Mengapa pilihan-Mu bukan pilihan kami, Tuhan.”
[11-7-2014]
*Kumpulan
munajat ini, saya tulis satu persatu di akun facebook saya setiap malam
Jumat/hari Jumat yang sesuai dengan keadaan saya atau lingkungan saya. Dan
mayoritas munajat tersebut saya ambil dari intisari sebuah ayat Al-Quran, nas
hadis atau hikmah kaul ulama.
Kumpulan Munajatku (1)
Kumpulan Munajatku (3)
Kumpulan Munajatku (1)
Kumpulan Munajatku (3)