Minggu, 24 Agustus 2014

Syekh Ala' Musthafa Naimah

Saat mendengar nama dan melihat foto beliau, ingin rasanya bisa bertemu dg beliau. Banyak dari kawan-kawan yang ikut tour ziarah ulama Al-Azhar di Alexandria berkisah tentang ketawaduan beliau, Syekh Ala' Musthafa Naimah. Dan saya cemburu dengan teman-teman saya yang beberapa kali berfoto dengan beliau.

Dan alhamdulillah malam ini saya bisa menatap wajah beliau yang teduh dan mengaji kitab "As-Siraj Al-Munir" kepada beliau tentang kedudukan Nabi Muhammad dengan suasana yang amat syahdu.

Penjelasan Syekh Ala' menyisiri sekitar halaman 80 tepat pada kedudukan Nabi Muhammad sebagai manusia pertama yang mengakui Allah sebagai Tuhan dan menghamba kepada-Nya.


Nabi Muhammad lebih senang dan bangga dengan penghambaan beliau kepada Allah. Berkali-kali Allah menyebut Nabi Muhammad dengan kata "Abd" yang berarti hamba. Di pembuka surat Al-Isra, Al-Kahfi, Al-Furqon dan surat lainnya -yang saya lupa karena belum punya kitabnya- sebutan itu justru yang beliau sukai.

"Kita jangan bangga dengan apapun kecuali dengan penghambaan kita kepada Allah. Jangan bangga punya mobil, jabatan, harta, tapi berbanggalah karena menjadi hamba Allah yang sungguh-sungguh menghamba." dawuh Syekh Ala'.

Beliau meneruskan, "Pernah suatu ketika di jalan, saya bersama guru saya, Syekh Muhammad Said Ramadan Al-Bouty bertemu seseorang yang senangnya luar biasa. Ketika ditanya Syekh Al-Bouty, orang itu menjawab bahwa ia bangga dan riang gembira karena menjadi hamba Allah."

Setelah mengaji, saya bersama dua teman saya menghampiri beliau sembari mencari-cari tangan beliau. Beliau juga menarik tangan kami dan mencium. Aih, tangan yang berbalut dosa ini dicium oleh bibir ulama yang basah akan zikir Allah. Malu dan dibuat kerdil saya oleh ketawaduan Syekh Ala'.

Kami sempat berbincang dan ditanya dari mana dan tinggal di mana selama di Alexandria. Beliau memang terkenal sayang dan perhatian dengan murid dan santri-santri beliau.

Selepas salat Isya' saya bertanya kepada beliau perihal bagaimana cara para Nabi menolong Nabi Muhammad sesuai yang tertera di salah satu ayat Al-Quran yang tadi kami kaji?
Beliau menjawab, "Banyak sekali cara para Nabi membantu dakwah Nabi Muhammad, di antaranya yang paling besar adalah memberi kabar gembira kepada umat-umat mereka bila datang seorang Nabi berciri seperti ini dan itu, maka imanilah."

Ingatan saya langsung tertumbuk pada surat As-shaf ayat 6 bagaimana Nabi Isa memberi "woro-woro" kepada Bani Israil tentang Nabi yang bernama ACHMAD, nama lain dari Nabi Muhammad.

Sebelum berpisah, beliau memburu nama saya dan kedua teman saya yang memang asing di mata beliau ketimbang teman-teman Indonesia yang lain yang sudah sebulan lebih bermukim di Alexandria.

Duduk bersama ulama Rabbani membikin tubuh saya rontok, lumpuh, dan tak berdaya beranjak dari tempat duduk.


Melepas pandang beliau, hati saya menderu bak angin pantai Alexandria yang menyerbu deburan debu dengan doa salah seorang sahabat Nabi; Tuhan, akrab dan seringkanlah aku duduk bersama orang saleh. Amin.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum.
    Membaca tulisan jenengan, saya teringat masa studi si Mesir medio 2008-2011 silam. Sungguh menghadiri majelis para ulama-ulama yang ikhlas dan tawadu' tersebut adalah pengalaman yang luar biasa. Saya selalu berharap dapat ziarah ke sana suatu saat nanti. :)

    Salam kenal Mas.

    BalasHapus
  2. Baru 1 hari kmrn bersilaturahmi dan berpisah dg beliau,rindu sdh mulai terasa.ketawaduan dan kasih sayang beliau bikin hati berat meninggalkan alexandria

    BalasHapus