Saat
mendengar nama dan melihat foto beliau, ingin rasanya bisa bertemu dg beliau.
Banyak dari kawan-kawan yang ikut tour ziarah ulama Al-Azhar di Alexandria
berkisah tentang ketawaduan beliau, Syekh Ala' Musthafa Naimah. Dan saya
cemburu dengan teman-teman saya yang beberapa kali berfoto dengan beliau.
Dan
alhamdulillah malam ini saya bisa menatap wajah beliau yang teduh dan mengaji
kitab "As-Siraj Al-Munir" kepada beliau tentang kedudukan Nabi
Muhammad dengan suasana yang amat syahdu.
Penjelasan
Syekh Ala' menyisiri sekitar halaman 80 tepat pada kedudukan Nabi Muhammad
sebagai manusia pertama yang mengakui Allah sebagai Tuhan dan menghamba
kepada-Nya.
Nabi
Muhammad lebih senang dan bangga dengan penghambaan beliau kepada Allah.
Berkali-kali Allah menyebut Nabi Muhammad dengan kata "Abd" yang
berarti hamba. Di pembuka surat Al-Isra, Al-Kahfi, Al-Furqon dan surat lainnya
-yang saya lupa karena belum punya kitabnya- sebutan itu justru yang beliau
sukai.
"Kita
jangan bangga dengan apapun kecuali dengan penghambaan kita kepada Allah.
Jangan bangga punya mobil, jabatan, harta, tapi berbanggalah karena menjadi
hamba Allah yang sungguh-sungguh menghamba." dawuh Syekh Ala'.
Beliau
meneruskan, "Pernah suatu ketika di jalan, saya bersama guru saya, Syekh
Muhammad Said Ramadan Al-Bouty bertemu seseorang yang senangnya luar biasa.
Ketika ditanya Syekh Al-Bouty, orang itu menjawab bahwa ia bangga dan riang
gembira karena menjadi hamba Allah."
Setelah
mengaji, saya bersama dua teman saya menghampiri beliau sembari mencari-cari
tangan beliau. Beliau juga menarik tangan kami dan mencium. Aih, tangan yang
berbalut dosa ini dicium oleh bibir ulama yang basah akan zikir Allah. Malu dan
dibuat kerdil saya oleh ketawaduan Syekh Ala'.
Kami sempat
berbincang dan ditanya dari mana dan tinggal di mana selama di Alexandria.
Beliau memang terkenal sayang dan perhatian dengan murid dan santri-santri
beliau.
Selepas
salat Isya' saya bertanya kepada beliau perihal bagaimana cara para Nabi
menolong Nabi Muhammad sesuai yang tertera di salah satu ayat Al-Quran yang
tadi kami kaji?
Beliau
menjawab, "Banyak sekali cara para Nabi membantu dakwah Nabi Muhammad, di
antaranya yang paling besar adalah memberi kabar gembira kepada umat-umat
mereka bila datang seorang Nabi berciri seperti ini dan itu, maka
imanilah."
Ingatan saya
langsung tertumbuk pada surat As-shaf ayat 6 bagaimana Nabi Isa memberi
"woro-woro" kepada Bani Israil tentang Nabi yang bernama ACHMAD, nama
lain dari Nabi Muhammad.
Sebelum
berpisah, beliau memburu nama saya dan kedua teman saya yang memang asing di
mata beliau ketimbang teman-teman Indonesia yang lain yang sudah sebulan lebih
bermukim di Alexandria.
Duduk
bersama ulama Rabbani membikin tubuh saya rontok, lumpuh, dan tak berdaya
beranjak dari tempat duduk.
Melepas
pandang beliau, hati saya menderu bak angin pantai Alexandria yang menyerbu
deburan debu dengan doa salah seorang sahabat Nabi; Tuhan, akrab dan
seringkanlah aku duduk bersama orang saleh. Amin.
Assalamualaikum.
BalasHapusMembaca tulisan jenengan, saya teringat masa studi si Mesir medio 2008-2011 silam. Sungguh menghadiri majelis para ulama-ulama yang ikhlas dan tawadu' tersebut adalah pengalaman yang luar biasa. Saya selalu berharap dapat ziarah ke sana suatu saat nanti. :)
Salam kenal Mas.
Baru 1 hari kmrn bersilaturahmi dan berpisah dg beliau,rindu sdh mulai terasa.ketawaduan dan kasih sayang beliau bikin hati berat meninggalkan alexandria
BalasHapus