Syekh Ahmad Tayyib menjadi Imam salat para ulama besar |
2. Keputusan Grand Shaikh Al-Azhar,
Syekh Ahmad Tayyib, yang memihak pada penurunan Morsi dinilai tidak mencerminkan
sikap umat Islam. Salah seorang anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar (Haiah
kibar Ulama) yang bermukim di luar Mesir, menyalahkan bahkan mengklaim Syekh Tayyib
dengan dakwahan yang tidak patut. Selang beberapa hari, para anggota Dewan
Ulama Senior Al-Azhar yang lain pun melayangkan tuntutan kepada Syekh Tayyib,
agar seorang ulama tersebut dihapus namanya dari keanggotaan Dewan Ulama Senior
Al-Azhar, namun Syekh Tayyib menolak permintaan itu mentah-mentah. Dan masih
membuka tangan untuk seorang ulama yang telah menyalahkan dan menuduh beliau
yang bukan-bukan.
3. Melalui sebuah video ceramahnya,
salah seorang dai Salafi-Wahabi mencerca habis-habisan Grand Shaikh Al-Azhar,
Syekh Ahmad Tayyib, dan memprovokasi masyarakat Mesir agar menurunkan Syekh
Tayyib dari jabatannya. Namun beberapa
waktu setelah itu, Ikatan Para Dai Salafi-Wahabi mengunjungi kantor Grand
Shaikh, bermanis-manis menyatakan dukungan penuh atas langkah-langkah yang
ditempuh oleh Al-Azhar seraya menampik
video yang jelas-jelas menyerang Syekh Tayyib. Syekh Tayyib pun tidak
mempermasalahkannya dan menyambut mereka dengan segala penghormatan.
4. Tahun 2012, salah seorang Ulama
kondang Salafi-Wahabi menghina Syekh Ali Jumah yang saat itu menjabat sebagai
mufti Mesir. Dengan terang-terangan di depan layar kaca, ia menghujat bahwa Syekh
Ali Jumah tidak becus menjadi mufti dan fatwa-fatwa Lembaga Fatwa Mesir jauh
dari kebenaran yang digariskan Al-Quran dan Hadis. Syekh Ali Jumah tidak
membalas penistaan itu di layar kaca
pula, meskipun beliau mempunyai acara di berbagai kanal televisi. Beliau malah
menyerahkan masalah tersebut ke pengadilan dengan kasus pencemaran nama baik
personal dan kelembagaan.
5. Akhir-akhir ini, Syekh Ali Jumah , mantan mufti Mesir, dituduh oleh pendukung Ikhwanul Muslimin telah memberi fatwa kepada Militer Mesir untuk membunuh dan menghalalkan para pendukung Ikhwanul Muslimin. Kemarin malam beliau menampik tuduhan itu sembari mendoakan para korban yang terbunuh di kawasan Rabah dan An-Nahdlah semoga masuk surga.
5. Akhir-akhir ini, Syekh Ali Jumah , mantan mufti Mesir, dituduh oleh pendukung Ikhwanul Muslimin telah memberi fatwa kepada Militer Mesir untuk membunuh dan menghalalkan para pendukung Ikhwanul Muslimin. Kemarin malam beliau menampik tuduhan itu sembari mendoakan para korban yang terbunuh di kawasan Rabah dan An-Nahdlah semoga masuk surga.
“Semoga nyawa yang telah terbunuh di Rabah
dan An-Nahdlah dimasukkan oleh Allah ke surga lantaran mereka tidak tahu dan tertipu
oleh fatwa, doktrin dan provokasi yang salah. Bukan karena kesyahidan mereka.” harap
beliau.
Demikian sekelumit
contoh realita yang telah dilakukan oleh Ulama Al-Azhar. Mereka tidak membalas balik
dengan cercaan, hinaan, tuduhan, bahkan kutukan. Justru sifat pemaaf dan doa
baik yang mereka kembalikan.
Tulisan ini tercipta
bukan karena dilandasi oleh sifat fanatisme penulis namun tulisan ini terlahir
dari rasa cinta seorang murid kepada para gurunya. Bila kita tak mampu meniru
ibadah dan keilmuan para guru kita, semoga akhlak, sikap dan ucap guru kita
bisa menitis pada diri kita. Amin.
NB: Sengaja
nama-nama yang dimaksud di atas tidak saya sebutkan, karena salah satu sikap
dan akhlak Al-Azhar adalah tidak menyebut nama orang-orang yang menyerang kita
bila kita hendak memberikan sebuah contoh dan uswah kepada masyarakat dan orang
lain. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar