Senin, 04 Agustus 2014

Gaza; Air Mata Dunia

Setiap mendengar kata “Gaza”, raga ini seakan hendak meluluhlantahkan pekikan jiwa. Nurani tak kuasa memuntahkan air mata. Dan darah di tubuh seolah membeku sejenak merasa tak lagi berdaya dan berharga.

Gaza, kota yang dipadati dentuman bom, tembakan, roket, dan alat tempur lainnya tak akan pernah tunduk dan tersungkur di kaki para cukong penjajahan. Tak akan menyerah di tangan ‘manusia saingan Tuhan’. Tak akan kalah dengan gempuran serangan mereka yang tak punya rasa kemanusiaan.

Anak-anak bersimbah darah. Ibu-ibu berteriak dan berlari tak kenal arah. Para pemuda dengan gigih melawan dengan apa saja. Para relawan sibuk mengangkuti korban dan menggotong mayat-mayat yang tak berdosa dan bersalah.

Zionis yang penuh girah, gairah, nafsu, hasrat, dan amarah tak lagi memiliki hati untuk melakukan setiap 'ajarannya'. Mereka memposisikan diri seperti Tuhan yang saat berkehendak pada sesuatu, maka sesuatu itu haruslah terjadi, terwujud, dan ada. Ajaran apa yang membunuh orang tak berdosa? Syariat siapa yang menerbarkan kerusakan di dunia? Tuhan yang mana yang mengiyakan perbuatan mereka?

Musa, Isa, dan Muhammad tak pernah mengajarkan kebencian dan permusuhan. Risalah yang mereka bawa adalah pemberian agung dari Tuhan untuk umat manusia supaya saling mencintai, melengkapi, menyayangi, berbagi tanpa saling tampar dan lempar tuduhan dan kutukan.

Gaza tanggung jawab kita semua, bersama, tanpa melihat identitas agama. Percuma hanya mengutuk Zionis Israel dan tak ada gunanya melaknat mereka. Lantaran Tuhan berkali-kali mengutuk dan melaknat mereka tapi mereka tak jua mengiba. Bantuan, dukungan, terlebih doa dan air mata dunia lebih dibutuhkan Gaza dan rakyatnya.

Gaza, kaulah air mata dunia...



Kairo, 5 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar