Sabtu, 22 Maret 2014

Pesan Syekh Jamal Faruq yang Menggelikan dan Menyesakkan

Tadi malam saat pengajian kitab Shugra As-Shugra dan sampai pada pembahasaan syarat-syarat seseorang dibebani hukum-hukum syariat, Syekh Jamal menjelaskan tentang salah satu syarat dan sekaligus berpesan, "Bukan salah mereka yang belum menerima dakwah islam, jangan-jangan justru kita yang bertanggungjawab akan amanat dakwahlah yang berdosa lantaran dakwah yang kita sampaikan tak sampai ke mereka."

"Nanti kalau kalian kembali ke negara kalian atau di mana saja kalian berada, nama Al-Azhar tak pernah luntur dari diri kalian. Kalau ada pemahaman-pemahaman masyarakat yang salah, kalianlah yang bertanggungjawab untuk meluruskannya sebab kalian yang tahu dan pernah belajar di Al-Azhar. Kelak kalian juga akan dibangkitkan dari kuburan dengan nama Al-Azhar dan dikumpulkan dalam golongan keluarga Al-Azhar (Azhariyin) di bawah bendera Al-Azhar." lanjut beliau dengan  senyuman yang khas.

Setelah pengajian saya sempat meneruskan guyonan Syekh Jamal bersama teman saya yang rencananya hingga S3 di Al-Azhar. Saya bilang ke dia mungkin yang membawa bendera Al-Azhar nanti para Grand Shaikh Al-Azhar, lalu berbaris di belakang para Grand Shaikh para ulama dan dosen pengajar Al-Azhar, kemudian para alumnus S3, S2, dan terakhir S1. "Wah, kalau gitu ente lebih depan dari saya, Bro. Kan ente bakal lama di Mesir sampai S3? Saya kan cuma sampai LC." kelakar saya.

Dan saat hendak tidur, saya mencoba merenungi pesan Syekh Jamal tadi, ternyata di  balik guyonan beliau ada hikmah penting bagi kami yang belajar di Al-Azhar. Jika kelak kami dikumpulkan dengan keluarga besar Al-Azhar di padang Mashyar, kemudian ditanya oleh Allah apakah kami sudah berucap, bersikap, berakhlak, dan berdakwah sesuai yang diajarkan Al-Azhar, apa jawaban kami nanti?

Bagi saya pesan Syekh Jamal ini tidak hanya menggelikan tapi juga menyesakkan. Subhanallah, leluconnya seorang ulama Rabbani menyimpan sarat akan hikmah.