Jumat, 26 Juli 2013

Aku Masih Tak Mengerti


Malam ini, sewaktu kutatap layar monitor notebook, terpampang jelas nama seorang teman SD di beranda facebook. Sebuah nama yang melemparku ke masa silam. Masa kanak-kanak yang masih amat awam.

Ah, saat itu kupelajari dan kuhafalkan bersamanya lagu-lagu kebangsaan. Yang cepat dan selalu terekam di ingatkanku adalah lagu Padamu Negeri. Sajaknya sedikit dan kerap dinyanyikan oleh pemain Timnas sesaat sebelum pertandingan. Meski singkat, arti yang terkandung di dalamnya amatlah dalam dan tinggi.
Ketika perpisahan Sekolah Dasar di gedung yang cukup gagah. Kami mendendangkannya dengan lirik yang sesungguhnya;

Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Tapi, tiba-tiba keningku mengerling. Alisku membulat dan gigiku mengeluarkan taring. Saat aku membaca lirik lagu Kusbini itu diganti oleh orang-orang penting. Orang-orang penting yang sinting, yang selalu membuat negeri ini terasa genting.

Dengan bangganya mereka mengubah. Lalu melagukannya dengan tanpa dosa di hadapan rakyat setelah mereka resmi menggenggam nasib bangsa;

Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami korupsi
Padamu negeri kami bohongi
Darimu negeri harta benda kami

Aku tak mengerti apakah guru mereka yang mengajarkannya. Atau jangan-jangan mereka lebih hebat dari guru mereka hingga semerta-merta mereka mencuri dan mengubah sebuah ciptaan. Aku tak mengerti, bisikan setankah ini atau memang mereka terlahir untuk melakukan ini. Aku tak mengerti apakah mereka juga mengajarkannya kepada anak cucu dan generasi setelahnya. Aku tak mengerti mengapa begini. Aku masih tak mengerti.

#Terilhami dari puisi Gus Mus “Aku Masih Hafal Nyanyian itu”

Kairo, 12 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar